Shadow

Prabowo: “Situasi Akan Berat, Tapi Kita Harus Dewasa dan Berdiri di Kaki Sendiri”

Jakarta, Sumber Data Media — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, menyampaikan pandangannya soal potensi kebijakan tarif tinggi dari Amerika Serikat jika Donald Trump kembali berkuasa. Dalam pernyataannya, Prabowo tidak menutup mata terhadap kemungkinan dampak serius terhadap perekonomian nasional, khususnya sektor industri padat karya.

Presiden Prabowo Subianto menanggapi potensi ancaman tarif dari Trump dengan sikap realistis namun optimis. Ia mengajak bangsa Indonesia menghadapi perubahan global dengan kedewasaan dan keberanian mencari jalan baru.

“Masalah Trump, akan kita harus lihat nanti, mungkin kita akan mengalami dampak yang berat mungkin. Terutama yang bisa kena adalah industri tekstil, sepatu, garmen, dan furniture. Ya ini berat, karena ini padat karya,” ujar Prabowo dengan nada tenang namun penuh kesadaran.

Presiden Ajak Indonesia Hadapi Kenyataan Baru

Dalam suasana yang lebih reflektif, Prabowo menjelaskan bahwa Indonesia terlalu lama bergantung pada sistem ekonomi yang Amerika Serikat ajarkan. Ia menyadari bahwa model pasar bebas dan globalisasi telah menjadi acuan sejak lama, dan Indonesia menjadi pengikut yang sangat setia.

“Kita ini juga terlalu manja sih ya, kita tuh selama ini tertarik oleh ekonomi Amerika dan itu benar. Karena ini kan sistem ekonomi Amerika ajarkan kepada kita. Iya kan, free market benar, apalagi ada globalisasi, benar kan? The undo border ya mereka ajarkan kepada kita, kita murid yang setia. Ya we follow that them teach us, all the time the sixth, the seventeens, eighth, the nineteen, dan kita tidak ikut. Dan kita paling setia dan loyal,” kata Prabowo sambil mengajak berpikir lebih dalam.

Bangun dan Bergerak Mencari Pasar Baru

Namun, di tengah tantangan tersebut, Prabowo tetap menunjukkan optimisme. Ia menekankan pentingnya keberanian untuk membuka pasar-pasar baru dan keluar dari zona nyaman. Ia tidak ingin Indonesia terus terlena dan berharap pada satu sumber kekuatan ekonomi.

“Tapi kita akan cari jalan keluar. Kita harus berani mencari pasar baru,” ucap Presiden dengan yakin.

Menurutnya, perubahan global tidak hanya terjadi pada Indonesia. Negara-negara besar seperti Eropa, Australia, dan seluruh kawasan ASEAN juga menghadapi situasi yang serupa.


Baca Juga : Prabowo: Saham Naik Turun, yang Penting Pangan Aman


“Sekarang kita harus bangun, kita harus dewasa, dan tidak hanya kita, Eropa, negara ASEAN, pokoknya semua, bahkan Australia. Kalau begitu sekarang situasi berubah, dan memang benar situasi berubah,” lanjut Prabowo.

Mandiri dan Tidak Bergantung

Prabowo menutup pernyataannya dengan dorongan kuat untuk kemandirian nasional. Ia kembali mengingatkan bahwa sejak lama ia sudah menyuarakan pentingnya berdiri di atas kaki sendiri, meski tidak semua orang menanggapi serius.

“Dan itu yang sudah saya ingat-ingatkan, bertahun-tahun saya ingatkan. Tolong buka rekam digital saya, cek rekam jejak saya, dan saya sudah ingatkan. Saudara-saudara sekalian Indonesia harus berdiri di atas kaki kita sendiri,” ujarnya.

Ia pun menegaskan kenyataan yang harus dihadapi semua bangsa. “Bahwa suatu saat nobody is going to help us. Tidak ada yang bantu kita kecuali kita sendiri. Dan ini realita, tidak akan ada yang bantu India, tidak akan ada yang bantu Vietnam. Setiap negara harus mengurus dirinya sendiri,” tutup Prabowo dengan tenang namun sangat jelas.

Langkah Prabowo ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak akan tinggal diam menghadapi gejolak ekonomi global, termasuk kebijakan proteksionis seperti tarif tinggi dari Amerika Serikat. Ia ingin Indonesia tidak hanya menjadi korban dari dinamika global, tapi menjadi pemain aktif yang mampu beradaptasi.

Industri tekstil, sepatu, garmen, dan furnitur memang sangat rentan, namun Prabowo menekankan pentingnya transformasi dan inovasi agar sektor-sektor itu tetap bertahan. Ia menilai pasar baru seperti Afrika, Timur Tengah, hingga Amerika Latin menawarkan peluang besar. Pemerintah akan mempercepat diplomasi ekonomi dan memperkuat daya saing produk lokal agar mampu menembus pasar global dengan lebih mandiri dan berani.