
Sleman, Sumber Data Media – Prestasi membanggakan diraih pecatur putri Indonesia, Master Nasional (MN) Shafira Devi Herfesa. Remaja 16 tahun asal Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta ini, memastikan tiket ke Piala Dunia Catur 2025 di Batumi, Georgia, usai menjuarai Kualifikasi Kejuaraan Catur Dunia Zona 3.3 yang berlangsung di Ulan Bator, Mongolia, awal Mei lalu.
Perjalanan Shafira menuju panggung dunia bukan hal instan. Ia mulai mengenal catur sejak usia 3 tahun, diperkenalkan langsung oleh sang ayah, Erliansyah.
“Awalnya ayah yang kenalin [catur] dari umur 3 tahun,” kata Shafira saat ditemui di Kompleks Kepatihan Pemda DIY, Selasa (10/6).
Memasuki usia 6 tahun atau saat duduk di bangku kelas 1 SD, Shafira mulai mengikuti kompetisi. Dua tahun kemudian, ia menjejakkan kaki di kejuaraan nasional.
“Selama ini ayah yang melatih. Kalau saat ini, saya pelatnas,” ujarnya.
Menurutnya, peran sang ayah sangat besar dalam membentuk dasar kariernya di dunia catur. “Karena ayah ngenalinnya catur,” tambahnya.
Baca Juga : Yulian Gunhar Minta Pelaku Tambang Ilegal di Raja Ampat Diproses Hukum
Ibunda Shafira, Dewi Rochana, juga menuturkan bahwa catur telah menjadi bagian dari keseharian keluarga mereka. Keempat adik Shafira pun turut diperkenalkan pada catur sejak dini.
“Memang dilatih oleh bapaknya. Senang tidak senang, pokoknya harus senang. Anaknya dilatih main catur. Ayahnya dulu juga iya [atlet],” jelas Dewi.
Shafira mengaku berlatih setiap hari bersama sang ayah hingga akhirnya masuk pelatnas saat duduk di bangku kelas 3 SMP. Karena kesibukan mengikuti berbagai kejuaraan, kini ia menempuh pendidikan secara homeschooling.
“Setiap hari pasti. Kalau sekarang kan dia ikut pelatnas dari kelas 3 SMP,” ujar Dewi.
Ia berharap, prestasi Shafira bisa menjadi inspirasi bagi adik-adiknya. “Catur semua. [Adiknya] yang nomor 3 dan 4 sudah kejurnas. Yang nomor 2 sama 5 kejuaraan daerah,” jelasnya.
Saat mengikuti Kualifikasi Zona 3.3 di Mongolia, Shafira mengaku tak menargetkan lolos ke Piala Dunia.
“Sebenarnya target saya bukan lolos piala dunia. Awalnya cuma mau dapat Women Fide Master (WFM), tapi sudah tercapai waktu itu jadi mainnya santai aja,” ujar pecatur dengan elo rating 2.167 itu.
Sebelum bertolak ke Georgia pada 5 Juli mendatang, Shafira sempat sowan ke Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X. “Beliau pesan jaga kesehatan,” katanya.
Kini Shafira fokus menjalani pelatnas di Bekasi, dengan target menampilkan permainan terbaik di ajang dunia nanti.
“Target main yang baik. Secepatnya mau dapat Women Grand Master (WGM),” pungkasnya.
Bendahara Umum KONI DIY, Bambang Wisnu Handoyo, juga berharap Shafira bisa meraih gelar WGM. “Karena GM itu ELO ratingnya 2.300 untuk putri. Sekarang Shafira 2.167. Masih banyak yang harus dilakukan,” katanya.
Shafira menjadi pecatur putri Indonesia kedua yang berhasil lolos ke Piala Dunia Catur. Secara keseluruhan, ia adalah pecatur Indonesia keempat yang pernah menembus ajang paling bergengsi ini. Sebelumnya, Grand Master (GM) Susanto Megaranto dan Woman Grand Master (WGM) Medina Warda Aulia menjadi wakil Indonesia terakhir di Piala Dunia Catur pada 2019. (Red)