
Surabaya, SDM – Selalu ada kesempatan untuk bangkit. Menghadapi Persib Bandung di Stadion Gelora Bung Tomo, Sabtu (1/3), bisa menjadi peluang bagi Persebaya Surabaya di Liga 1 2024/2025.
Laga ini juga akan menjadi ujian besar bagi Paul Munster, pelatih Persebaya. Jika kalah, jabatannya sebagai pelatih kepala akan langsung dicopot.
Manajemen Persebaya telah memberikan ultimatum kepada Munster yang sudah mencapai titik puncak. Serangkaian hasil buruk di putaran kedua harus segera dihentikan.
Kemenangan atas Persib menjadi harga yang tak bisa ditawar. Ini adalah cara terbaik bagi Oktafianus Fernando dan rekan-rekannya untuk menghambat langkah Persib meraih gelar juara berturut-turut.
Lebih dari itu, Persebaya masih ingin berjuang. Meski jarak dengan Persib sudah mencapai 10 poin, tidak ada yang mustahil. Setidaknya, zona Asia harus tetap diamankan.
Dalam dua laga terakhir, Persebaya tampil tidak konsisten. Mereka menang 1-0 di kandang tanpa kehadiran Munster yang tengah menjalani sanksi, namun kemudian kalah 0-2 dari Dewa United saat sang pelatih kembali mendampingi tim.
Situasi ini seperti memberi sinyal ada sesuatu yang kurang tepat ketika Munster berada di sisi lapangan. Namun, ini hanya asumsi. Cara terbaik untuk membungkam spekulasi adalah dengan meraih kemenangan.
Sementara itu, Persib juga sedang tidak stabil. Setelah bermain imbang melawan Persija, tim asuhan Bojan Hodak belum kembali ke performa terbaiknya. Mereka kembali ditahan imbang oleh Madura United.
Di luar faktor teknis, hukuman bagi Beckham Putra Nugraha oleh Komite Disiplin (Komdis) PSSI sehari sebelum pertandingan menjadi gangguan tersendiri, membuat ketahanan Maung Bandung belum sepenuhnya pulih.
Situasi ini bisa dimanfaatkan oleh Persebaya untuk meraih kemenangan. Meskipun musim ini Persib belum terkalahkan saat bermain tandang, Stadion GBT tetap menjadi tempat yang sulit bagi tim tamu.
Mampukah Persebaya bangkit untuk menyelamatkan posisi Munster dan menjaga peluang juara tetap terbuka? Mentalitas serta daya juang pemain Persebaya akan sangat menentukan.
Dalam tujuh pertemuan terakhir, Persib belum pernah kalah dari Persebaya, dengan lima kemenangan dan dua hasil imbang. Bermain tandang pun bukan masalah besar bagi Persib.
Namun, dalam era Liga 1 sejak musim 2018/2019 atau setelah Persebaya kembali ke kasta tertinggi, tim berjuluk Bajul Ijo ini sudah empat kali mengalahkan Persib.
Ini menjadi modal penting. Setidaknya, Persebaya tidak sepenuhnya inferior di hadapan Persib dan masih memiliki peluang untuk menunjukkan perlawanan di hadapan sang rival.
Terlebih, skuad Persebaya cukup lengkap dalam laga ini. Toni Firmansyah, misalnya, sudah kembali ke tim setelah lebih dari sebulan membela Indonesia U-20.
Namun, Persebaya harus kehilangan Gilson Costa yang masih menjalani sanksi larangan bermain. Ini tentu menjadi kerugian bagi tim tuan rumah.
Di sisi lain, Persib akan kembali diperkuat oleh duet Gustavo Franca dan Nick Kuipers di lini belakang. Statistik menunjukkan bahwa Pangeran Biru, julukan Persib, tidak pernah kalah saat keduanya tampil bersama.
Karena itu, lini depan Persebaya yang sedang melempem harus bekerja ekstra keras. Strategi yang matang dan semangat juang tinggi diperlukan untuk bisa menembus pertahanan dua bek tangguh tersebut.
Saat ini, lini serang Persebaya tengah mengalami kesulitan. Dalam 10 laga terakhir, mereka hanya mencetak lima gol. Bonek, pendukung Persebaya, bahkan menyebut lini depan tim seperti kayu.
Namun, di luar semua itu, momen emosional setelah kepergian legenda Bejo Sugiantoro bisa menjadi penyemangat. Persebaya ingin mempersembahkan laga ini untuk pemilik nomor punggung lima tersebut.
Pada akhirnya, suasana ruang ganti akan menjadi faktor penentu. Jika mentalitas tim terjaga dengan baik, Persib akan menghadapi tekanan besar dari Bonek di tribun.
Dan, peran Munster sebagai pelatih akan menjadi kunci utama. Jika ancaman pemecatan bisa diubah menjadi motivasi, kemenangan bisa diraih. Sebaliknya, jika menyerah pada tekanan, kreativitas permainan bisa terhambat. (Red)