
Tanjung Sari, SDM– Dalam upaya mendukung pertanian berkelanjutan, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Lampung (UNILA) memperkenalkan pestisida nabati kepada petani di Desa Purwodadi Dalam, Kecamatan Tanjung Sari, pada Sabtu (1/2/2025).
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Desa Purwodadi Dalam, Ngadiran, S.Pd., Kepala Dusun 1B, Haraip, serta para petani setempat. Program ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan petani pada pestisida kimia yang harganya mahal dan berpotensi merusak lingkungan.
Eldza Hildafa Rahma Dhani, mahasiswa KKN dari Fakultas Pertanian, menjelaskan bahwa pestisida nabati ini dibuat dari bahan alami yang mudah ditemukan, seperti daun sirsak, batang brotowali, tembakau, dan sabun sebagai perekat.
“Kami ingin membantu petani beralih ke pestisida nabati yang lebih aman, murah, dan tetap efektif dalam mengatasi hama seperti ulat dan belalang pada tanaman jagung,” ujar Eldza.
Kepala Desa Ngadiran mengapresiasi program ini dan berharap inovasi ini dapat diterapkan secara luas oleh para petani di desanya.
“Pestisida nabati ini sangat bermanfaat bagi petani kami. Selain mengurangi ketergantungan pada obat kimia, ini juga bisa menghemat biaya produksi pertanian,” katanya.
Mahasiswa KKN UNILA yang tergabung dalam kelompok pertama dan terlibat dalam program ini berjumlah tujuh orang, yakni:
1. M. Raihan Saputra – Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Manajemen
2. Ahmad Fauzan Fasliputra – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Ilmu Pemerintahan
3. Rinaldi Sergio Arivin Sihombing – Fakultas Hukum, Jurusan Ilmu Hukum
4. Aisyah Kurniasih – Fakultas Pertanian, Jurusan Agribisnis
5. Agnes Febi Audilia – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Sosiologi
6. Eldza Hildafa Rahma Dhani – Fakultas Pertanian, Jurusan Teknologi Hasil Pertanian
7. Silma Nuraini – Fakultas Kedokteran, Program Studi Pendidikan Dokter
Dengan adanya inovasi ini, diharapkan petani di Desa Purwodadi Dalam dapat menerapkan pestisida nabati sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. (Chandra Setiawan)