
Lampung Tengah, SDM – Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Wilayah Lampung mengadakan Sosialisasi Empat Pilar Literasi Digital melalui program Lampung Tengah Melek Digital 2025. Kegiatan ini berlangsung di Balai Kampung Sari Bakti, Kecamatan Seputih Banyak, Kabupaten Lampung Tengah, pada Senin (24/2).
Dalam kegiatan tersebut, terdapat dua narasumber. Yoga Pratama, selaku Plt. (Pelaksana Tugas) Koordinator Mafindo Wilayah Lampung, menyampaikan materi terkait keamanan dan etika dalam bermedia sosial. Sementara itu, Seli Fatmawati, seorang konten kreator Facebook, berbagi pengalaman sebagai pegiat media sosial.
Di sisi lain, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Lampung Tengah, Cecep Jamani, mengapresiasi kolaborasi antara Mafindo Lampung dan Media Lamtengan. Ia bahkan berencana untuk mengadakan acara serupa dengan cakupan lebih luas serta menyasar pelaku UMKM.
“Rencana ini akan kita tindaklanjuti bersama. Nanti dengan teman-teman Mafindo, kita akan melatih terkait pemanfaatan media sosial. Karena UMKM perlu promosi, maka nanti kita buat grupnya dan insya Allah segera kita eksekusi,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya edukasi masyarakat dalam pemanfaatan media sosial. Dengan literasi digital yang baik, masyarakat dapat memaksimalkan potensi keuntungan dari media sosial, sekaligus tetap waspada terhadap ancaman kejahatan digital.
“Kegiatan ini sangat bagus jika dapat menjangkau desa-desa. Sehingga nantinya bisa dibuat acara serupa di setiap desa. Terlebih, dengan berkembangnya AI, tantangan terkait kejahatan digital dan hoaks semakin kompleks. Oleh karena itu, kegiatan seperti ini sangat penting untuk mengedukasi masyarakat,” tambahnya.
Baca Juga : Keren! Kapolri Ajak Band Sukatani Jadi Duta Polri: ‘Kritik Itu Tanda Cinta’
Sejalan dengan Wakil Ketua DPRD, Abdilah Diwantoro, selaku Ketua Acara sekaligus Bendahara Mafindo Wilayah Lampung, menyambut baik jika program Lampung Tengah Melek Digital 2025 dapat berlanjut. Menurutnya, kegiatan ini sangat bermanfaat, terutama bagi masyarakat di pedesaan.
“Literasi digital harus disebarluaskan dan diedukasikan kepada masyarakat, termasuk masyarakat desa. Saat ini, hampir semua orang menggunakan media digital untuk mendapatkan informasi. Dengan adanya kegiatan ini, harapannya masyarakat bisa kebal hoaks, terhindar dari penipuan, dan ujaran kebencian,” tutupnya.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Sekretaris Kampung Masriah, jajaran perangkat Kampung Sari Bakti, serta peserta yang mayoritas berusia 20–35 tahun dari masyarakat Kampung Sari Bakti. (Chandra)