Shadow

Mentan: Sektor Pertanian Butuh Investasi Rp803,78 Triliun untuk Ekspansi

Jakarta, Sumber Data Media – Menteri Pertanian (Mentan)  Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa sektor pertanian Indonesia membutuhkan investasi Rp803,78 triliun. Dana ini diperlukan untuk ekspansi lahan, modernisasi produksi, dan peningkatan daya saing komoditas nasional guna mendukung ketahanan pangan.

Ia mengajak pengusaha untuk berinvestasi dalam penguatan sektor pertanian, yang berpotensi meningkatkan ketahanan pangan nasional dan membuka jutaan lapangan kerja

“Peluang investasi di sektor pertanian sangat besar. Kadin sudah mulai bergerak, tetapi masih secara individu. Kita butuh keterlibatan lebih luas untuk proyek seperti cetak sawah dan optimalisasi lahan. Saat ini, kita berbicara potensi 800 ribu hektare lahan baru, yang tidak mudah untuk diwujudkan,” ujar Amran dalam acara penandatanganan MoU dengan Kadin di Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Senin (10/3).

Proyeksi Manfaat Investasi

Berdasarkan data yang ia paparkan, investasi ini diperkirakan mampu menyerap 6,2 juta tenaga kerja serta menciptakan nilai tambah ekonomi hingga Rp4.197 triliun.

Pemerintah menargetkan investasi ini untuk pengembangan komoditas utama, seperti kelapa sawit, tebu, kopi, kakao, mete, lada, singkong, serta peternakan terintegrasi. Dari total kebutuhan, kelapa sawit menjadi sektor dengan anggaran terbesar, mencapai Rp321,13 triliun, diikuti oleh tebu sebesar Rp77,39 triliun dan kopi Rp75,13 triliun.

 

Fokus pada Hilirisasi dan Ketahanan Pangan

Selain tanaman pangan dan perkebunan, pemerintah juga mendorong industri cold storage bawang putih yang ditargetkan dibangun di Lampung, Makassar, dan Surabaya untuk mengurangi ketergantungan impor.

Investasi juga diarahkan pada ekspansi lahan singkong seluas 300 ribu hektare (ha) dengan anggaran Rp4,23 triliun guna mendukung industri tepung tapioka dan mocaf.

Selain itu, pemerintah telah mengalokasikan Rp4,01 triliun untuk mendukung peternakan terintegrasi di berbagai daerah, seperti Bengkulu, Aceh, Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara.

 

Program Prioritas Presiden Prabowo

Amran menegaskan Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan swasembada pangan, program makan bergizi gratis (MBG), dan ketahanan energi sebagai prioritas utama. Dari seluruh agenda, 75 persen terkait dengan sektor pertanian, sementara 5% – 10% berfokus pada hilirisasi.

Untuk mendukung program ini, pemerintah telah menyiapkan anggaran irigasi sebesar Rp12 triliun. Sementara itu, anggaran pertanian naik dari Rp6,9 triliun menjadi sekitar Rp30 triliun, sehingga totalnya mencapai Rp40 triliun.

 

Transparansi Pengelolaan Investasi

Amran menegaskan bahwa pengelolaan dana investasi akan dilakukan secara transparan dan tanpa penyimpangan.

“Saya titip ke Kadin, jangan ada permainan di bawah meja. Kalau ada yang mencoba lobi di luar aturan, saya tidak ragu untuk mencopotnya,” tegasnya.

Menurutnya, beberapa komoditas strategis memiliki peluang investasi besar. Ia menyebutkan bahwa bawang putih memiliki potensi investasi Rp7 triliun, sementara sektor peternakan menarik minat investor dari Vietnam dan berpotensi mengurangi impor hingga 50 persen.


Baca Juga : Mentan Amran Sulaiman Sidak Pasar Cipinang, Pastikan Harga Pangan Stabil


 

Peluang Besar bagi Pengusaha Lokal

Amran berharap pengusaha lokal dapat terlibat aktif dalam investasi ini. Ia menegaskan bahwa Kadin perlu membentuk tim yang kuat agar investasi tidak hanya sebatas penandatanganan MoU tanpa aksi nyata.

“Kalau Kadin tidak mampu, tentu akan ditawarkan ke investor asing. Tapi saya berharap Kadin siap,” ujarnya.

Skema investasi yang ideal adalah kemitraan antara pemerintah dan swasta agar beban APBN bisa dikurangi.

“APBN kita terbatas, jadi swasta harus ikut berperan. Presiden sudah menyiapkan dana Rp700 triliun, dan jika dikelola dengan baik, ini bisa menciptakan lapangan kerja, mengurangi pengangguran, serta menekan angka kemiskinan dan stunting,” pungkasnya. (Chandra)