Bandar Lampung, SDM – Kemacetan utama menjadi sorotan diskusi sengit antara kedua Calon Walikota dan Wakil Walikota disegmen ke-4 pada debat perdana.
Dalam segmen keempat debat perdana calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandar Lampung, kemacetan menjadi sorotan utama yang memicu diskusi sengit antara pasangan calon.
Pasangan calon nomor urut 02, Eva-Deddy, mengajukan pertanyaan kepada pasangan calon nomor urut 01, Reihana-Aryodhia, mengenai upaya mengatasi kemacetan di kota besar.
“Paslon nomor urut 1 saya ingin menanyakan, bagaimana anda mengatasi kemacetan khusus untuk kota besar ?,” tanya Eva.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Reihana menekankan pentingnya mencari jalan alternatif untuk mengurangi beban di jalan utama.
“Jika kita berbicara tentang kemacetan, kita perlu mencari jalan-jalan alternatif yang dapat membantu mengurangi beban di jalan utama,” ujarnya.
Ia menyoroti bahwa meskipun banyak jembatan layang dibangun, dalam beberapa kondisi, keberadaan jembatan tersebut justru dapat menambah kemacetan.
“Dengan adanya banyak jembatan layang, pada waktu-waktu tertentu, itu justru menambah kemacetan,” tegasnya.
Reihana melanjutkan dengan visinya untuk menjadikan Bandar Lampung sebagai kota metropolitan dan kota cerdas (Smart City).“Kami ingin menjadikan Kota Bandar Lampung sebagai Smart City dan metropolitan, tentu kami harus pikirkan bagaimana hubungan Bandar Lampung dengan daerah penyangga,” ungkapnya.
Ia juga mengusulkan pengurangan penggunaan kendaraan pribadi melalui pengembangan sistem transportasi publik.
“Saya punya impian untuk Kota Bandar Lampung punya train Kita mengurangi orang-orang untuk menggunakan kendaraan sendiri. Nanti ada train yang bisa mengantarkan masyarakat,” ujar Reihana.
“Pemimpin boleh dong berangan-angan untuk menuju perubahan yang lebih baik,” pungkasnya.
Di sisi lain, Calon Wali Kota Bandar Lampung Nomor Urut 2 Eva Dwiana, mengajak paslon 01 untuk jalan-jalan ke Bandar Lampung.“Kayaknya Paslon Nomor Urut 1 ini harus jalan-jalan dulu di Bandar Lampung. Karena dengan adanya Flyover dan underpass itu kunci utama untuk mencegah kemacetan, dan ini sudah terbukti,” tegas dia.
Ia juga menyinggung impian Reihana yang ingin membangun train di Kota Bandar Lampung sebagai transportasi publik.
Baca Juga : Debat Pilkada Memanas: Reihana dan Eva Dwiana Berseteru Soal Administrasi Kependudukan
“Tadi ibu Paslon Nomor Urut 1 ada angan-angan mau buat train, kontur wilayah Kota Bandar lampung ini pegunungan ibu, sementara yang namanya train itu harus lurus. Ibu mungkin banyak ke luar negeri. Kalau di Bandar Lampung ini dibangun train, bisa mundur nanti trainnya,” ujar Eva.
Terakhir, Eva menyampaikan niatnya, jika terpilih kembali, untuk membangun dua flyover dan satu underpass untuk mengurai kepadatan kendaraan yang melintasi jalan-jalan utama.
“Beberapa persimpangan jalan kami perlebar. Tahun depan, mudah-mudahan dengan menambah dua flyover dan satu underpass bisa mengatasi kemacetan,” pungkasnya. (Faiz)