Shadow

Band Sukatani Angkat Bicara Soal Intimidasi dan Tekanan yang Dialami

Jakarta, SDM – Grup band Sukatani akhirnya buka suara terkait tekanan dan intimidasi yang mereka alami. Sebelumnya, mereka tiba-tiba mengunggah video klarifikasi dan permintaan maaf kepada polisi atas lagu mereka yang berjudul Bayar Bayar Bayar.

“Tekanan dan intimidasi dari kepolisian terus kami dapatkan, hingga akhirnya video klarifikasi atas lagu yang berjudul Bayar Bayar Bayar kami unggah melalui media sosial,” ujar Sukatani dalam pernyataannya, Sabtu (1/3). Sumberdatamedia telah mendapatkan izin untuk mengutip pernyataan tersebut.

Mereka juga mengungkapkan bahwa kejadian ini telah menyebabkan berbagai kerugian, baik secara materiil maupun nonmateriil.

Twister Angel Novi Dipecat Sepihak sebagai Guru

Sukatani juga menyatakan bahwa vokalis mereka, Novi Chitra Indriyati, diberhentikan secara sepihak dari posisinya sebagai guru di SDIT Mutiara Hati Banjarnegara.

“Kami meluruskan bahwa Twister Angel (Novi) benar-benar diberhentikan (Pemutusan Hubungan Kerja) secara sepihak oleh Yayasan tempatnya mengajar dengan alasan ‘Twister Angel termasuk salah satu personel Sukatani Band Punk’,” ujar mereka.

Menurut Sukatani, pemecatan ini dilakukan tanpa adanya klarifikasi terlebih dahulu dari pihak sekolah kepada Novi.

“Bahkan, dalam surat pemecatan yang diterima sama sekali tidak dijelaskan apakah keikutsertaan Twister Angel sebagai personel Sukatani merupakan pelanggaran berat,” tambah mereka.

Tolak Tawaran Jadi Duta Polisi


Baca Juga : Ditekan? Band Punk Sukatani Minta Maaf Usai Kritik Polisi Lewat Lagu ‘Bayar Bayar Bayar’


Sukatani menolak tawaran dari Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo untuk menjadi duta kepolisian.

“Bahkan khususnya kepada Sukatani, tawaran menjadi Duta Polisi dari Kapolri, dengan itu kami menolak dengan tegas tawaran menjadi Duta Kepolisian tersebut,” tegas mereka.

Sebelumnya, Kapolri menyatakan bahwa Polri terbuka terhadap kritik dan menawarkan Sukatani posisi sebagai duta polisi.

“Nanti kalau band Sukatani berkenan, akan kami jadikan juri atau band duta untuk Polri guna terus membangun kritik demi koreksi dan perbaikan terhadap institusi, serta konsep evaluasi berkelanjutan terhadap perilaku oknum Polri yang masih menyimpang,” kata Kapolri dalam keterangannya, Minggu (23/2).

“Ini bagian dari komitmen kami untuk terus berbenah menjadi organisasi yang bisa benar-benar adaptif dalam menerima koreksi dan melakukan perubahan serta perbaikan agar menjadi lebih baik,” lanjutnya.

Tak Minta Dikawal Polisi saat Konser di Slawi

Sukatani menjelaskan bahwa konser mereka di Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, bertajuk “Crowd Noise”, merupakan bagian dari kontrak yang telah disepakati jauh sebelum lagu Bayar Bayar Bayar ditarik dari peredaran.

“Kami paham bahwa apa yang baru saja kami alami serta dukungan luas dari kawan-kawan membuat beberapa pihak yang sebelumnya berbuat salah kepada kami, kini tiba-tiba ingin terlihat baik,” ujar Sukatani.

“Jika ada yang berkepentingan dalam acara di Tegal (Slawi) kemarin, itu sudah di luar kuasa kami. Pada saat itu juga, kami tidak meminta pengawalan khusus dari pihak kepolisian,” lanjut mereka.

Sukatani pun mengucapkan terima kasih atas dukungan yang mereka terima, terutama saat pentas di Sleman yang menjadi ajang silaturahmi serta wadah berbagi energi.

“Terima kasih untuk semua yang sudah hadir dan menguatkan. Terima kasih atas dukungan kawan-kawan di mana pun kalian berada. Ini membuat kami semakin yakin bahwa kami tidak sendirian,” tutup mereka. (Red)